Selasa, 24 September 2013

Menurunkan Berat Badan Dengan Biji Kopi

Biji kopi yang masih muda atau baru dipetik dari tanamannya dapat digunakan untuk menurunkan berat badan secara efektif dan murah.

Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan di American Chemical Society di San Diego.

Pemimpin dari penelitian itu yang bernama Joe Vinson, seorang ahli kimia dari Universitas Scranton mengatakan bahwa ekstrak dari biji kopi dapat membantu penyerapan lemak dan glukosa dalam usus serta dapat membantu menurunkan kadar insulin yang dapat meningkatkan fungsi metabolisme. Vinson pun melaporkan tidak ada tanda-tanda efek samping pada partisipan.

Dalam waktu kurang lebih 6 bulan, seluruh partisipan menelan kapsul suplemen 3 butir sehari, dan meminum 700 - 1050 mg ekstrak kopi hijau. Partisipan juga tidak merubah jumlah kalori yang masuk selama proses percobaan. Hasilnya, lemak tubuh dari tiap - tiap partisipan berkurang hingga 16 persen.

Kekurangan satu - satunya dari ekstrak kopi hijau ini adalah dari rasanya yang sangat pahit, bahkan ekstrak ini sulit untuk diminum tanpa banyak air, seperti yang diungkap oleh Vinson pada The Seattle Times pada hari kamis lalu.

Biaya yang dikeluarkan untuk ini pun sangat murah yaitu hanya sekitar 20 dolar (Rp. 184.000) per bulan, apabila dibandingkan dengan biaya penurunan berat badan dengan resep dokter.

Percobaan tersebut dilakukan di India dan di biayai oleh Applied Food Science di Austin, Texas.

Karena merupakan suplemen diet, ekstrak dari kopi hijau ini tidak membutuhkan persetujuan dari FDA. Dan sekarang, ekstrak kopi hijau ini juga sering dipakai untuk pengobatan naturopati dan antioksidan.

Rabu, 18 September 2013

Diet Dengan Mengkonsumsi Cokelat

Hari ini membawakan sebuah berita yang cukup kontroversial tetapi akan merubah fakta yang sebelumnya yaitu menyatakan bahwa makan coklat tidak memiliki pengaruh dengan bertambahnya berat badan dan itu sudah dibuktikan dengan berbagai penelitian dan eksperimen.

Para penggemar cokelat yang khawatir tubuhnya akan menggemuk karena terlalu sering makan penganan manis ini, kini bisa bernapas lega. Berdasarkan penelitian, mengkonsumsi coklat tidak akan membuat tubuh menjadi gemuk justru akan membuatnya menjadi lebih kurus.
Add caption

Meskipun cokelat mengandung banyak kalori, tapi menurut penelitian, mereka yang makan cokelat secara rutin setiap hari memiliki lemak tubuh lebih sedikit dibandingkan yang jarang makan cokelat. Oleh sebab itu, peniliti memperkirakan bahwa kalori yang terdapat pada cokelat bukanlah kalori pada umumnya.

Dilansir Daily Mail, bahan-bahan yang terdapat dalam cokelat membuat metabolisme tubuh bekerja lebih keras. Jadi, cokelat bisa mengimbangi lemak - lemak yang sudah lama bertumpuk didalam tubuh. Karena metabolisme yang bekerja keras didalam tubuh, cokelat disebut sebagai penganan yang bisa melangsingkan tubuh karena menetralkan kalori.

Namun, walaupun begitu, penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini tidak mengatakan secara spesifik cokelat seperti apa yang baik untuk tubuh. Pemimpin penelitian dari University of California, Dr. Beatrice Golomb menyebutkan, " Penemuan ini memperlihatkan bahwa berat badan juga dipengaruhi oleh komposisi kalori. Jadi tidak hanya jumlah kalori nya saja. Pada kasus cokelat, ini merupakan kabar bagus, baik bagi mereka yang hobi makan cokelat maupun hanya iseng-iseng ingin mencoba (makan cokelat)."

Kesimpulan itu diambil setelah Dr Beatrice melakukan analisa terhadap kebiasaan makan cokelat pada 972 pria dan wanita, dengan usia rata2 57 tahun. Awalnya, penelitian tersebut dilaksanakan untuk mempelajari statins, yaitu sejenis obat untuk menurunkan kolesterol.

Partisipan tersebut kemudian diberikan beberapa pertanyaan mengenai pola diet dan gaya hidup mereka. Salah satu pertanyaannya adalah, "Berapa banyak anda mengkonsumsi cokelat dalam seminggu?"' Selain wawancara, indeks massa tubuh mereka juga dicatat.

Temuan yang mereka dapat pun cukup mengejutkan. Hasil studi menunjukkan bahwa responden yang lebih sering makan cokelat dalam seminggu, secara statistik memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan pemakan cokelat biasa (tidak terlalu sering).

Penelitian tersebut juga mengklaim, banyak-sedikitnya konsumsi cokelat tidak terlalu berpengaruh pada naik atau turunnya indeks massa tubuh. Melainkan, zat yang terkandung dalam cokelat dapat mempercepat metabolisme dalam tubuh. Epicatechin, salah satu senyawa kimiawi yang terdapat pada cocoa, terbukti bisa meningkatkan jumlah mitokondria --tempat berlangsungnya respirasi sel, metabolisme asam lemak dan penghasil energi.

Epicatechin ini bermanfaat untuk menurunkan berat badan dengan mitokondria bertugas membakar kalori. Cokelat juga mengandung thebromine, antioksidan di dalam biji cocoa yang menimbulkan rasa pahit. Zat ini sering sekali digunakan untuk merawat pederita hipertensi, memperluat pembuluh darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Walaupun begitu, tetaplah ingat  bahwa suatu yang berlebihan tidak akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Makan cokelat tetap perlu dibatasi walau penelitian mengatakan bahwa cokelat tidak menyebabkan berat badan. Makan cokelat setiap hari boleh, tetapi dalam porsi kecil.